Puisi Pendidikan
Puisi pendidikan adalah salah satu bentuk puisi yang fokus kepada tema pendidikan. Puisi sendiri merupakan sebuah karya sastra yang dibangun oleh irama, rima, serta penyusunan larik dan bait. Penulisan puisi dilakukan dengan bahasa yang cermat dan pilihan kata yang tepat, sehingga meningkatkan kesadaran orang akan pengalaman dan memberikan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan pemaknaan khusus.
Bait sebagai salah satu unsur yang menyusun puisi adalah bagian dari teks puisi yang terdiri atas beberapa baris yang tersusun harmonis. Jumlah baris bait dalam puisi bervariasi, mulai dari 2–10 baris, meskipun tidak ada aturan khusus mengenai jumlah bait yang baik dalam penulisan puisi. Namun demikian, kebanyakan puisi ditulis dengan menggunakan empat bait.
Membuat puisi biasanya menjadi salah satu tugas yang kerap diberikan kepada murid di sekolah, terutama dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Salah satu tema yang sering diangkat adalah pendidikan. Untuk membuat puisi pendidikan pendek, kita bisa mengambil inspirasi dari sistem pendidikan yang berjalan di Indonesia. Referensi lain yang bisa diambil adalah lingkungan sekolah, seperti tenaga pendidik, mata pelajaran, atau suasana pembelajaran di sekolah.
Puisi bertema pendidikan umumnya mengandung pesan yang penuh makna. Biasanya, pesan yang disampaikan penyair dapat berupa kritikan terhadap sistem pendidikan, motivasi belajar, dan lain sebagainya.
1. Aku dan Masa Depanku
Karya: Ulil Albab Af-Farizi
Ketika sang mentari menampakkan sinarnya
Diiringi kicauan burung yang menyapa
Detik demi detik yang berbunyi
Membangunkanku untuk menggapai cita
Buku-buku yang memandangku
Seolah tak rela menenggelamkanku dalam angan
Kutatap mentari dan berkata
Aku siap demi masa depanku
Semangat yang membara
Membangkitkan jiwa dan raga
Lonceng sekolah yang memanggil
Adalah awal mengumpulkan ilmu
Menuntut ilmu
Ialah candu bagiku
Menambah kecerdasan
Dan menjadi jembatan
Akan cita-citaku
2. Sumber Ilmuku
Karya: Ekawati Marhaenny Dukut
Di mana?
Di sana
Bagaimana?
Di sana yang terbaik
Ya… di sana
Di sana aku mendapatkanmu
Kamulah sumber ilmuku
Ilmu tuk senantiasa terpana
Senangkah di sana?
Mengapa tidak?
Di sana sumber inspirasiku
Di sana kutemukan ilmuku
Sumber ilmuku
Di guruku
Di kawanku di orang tuaku
3. Pendidikan dan Harapan
Karya: Dwi Arif
Pendidikan adalah tangga harapan
Tangga itu menuntun manusia untuk mencapai tujuan
Semua manusia berhak untuk menggunakan
Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan
Tangga itu tidak boleh disembunyikan
Dari semua insan yang ingin perubahan
Tangga tersebut tidak boleh disalahgunakan
Hanya untuk meraih keuntungan
Tangga itu harus benar-benar kuat
Agar mampu merubah manusia menjadi bermartabat
Tangga tersebut harus selalu dirawat
Agar bisa membimbing kita meraih akal sehat
Tangga itu harus bisa beradaptasi
Dari zaman yang begitu kencang berlari
Tangga itu tidak boleh dinodai
Agar bisa mengantar kita menjadi manusia bermoral yang hakiki
4. Perjuangan Meraih Mimpi
Karya: Natasha Mayfina
Sejuta angan dan mimpi
Menari di kepalaku
Sejuta harapan
Bergema di dalam hatiku
Ke manakah semua ini kubawa?
Kehidupan yang maha keras
Menghadang impian dengan batu rintangan
Takkan kulepas genggaman mimpiku
Melupakan imajinasi sejenak
Berjerih payah mewujudkan mimpi
Setiap jerih payah pasti terbayar
Berikan banyak harapan
Semangat perjuangan berkobar
Demi mimpi di masa depan
Takkan ku berpaling darinya
Kan kuraih mimpi setinggi bintang
5. Kutanya Dia
Karya: Anshul Nayak
Kutanya dia
Mengapa kau amat lembut?
Dia menjawab
Agar kau damai
Kutanya dia
Mengapa kau sangat ramah?
Dia menjawab
Agar kau belajar berteman
Kutanya dia
Mengapa kau selalu ikut campur urusanku?
Dia menjawab
Agar kau belajar untuk peduli
Kutanya dia
Mengapa kau selalu sopan?
Dia menjawab
Agar kau belajar tata krama
Kutanya dia
Mengapa kau selalu menyemangati?
Dia menjawab
Agar kau percaya diri
Kutanya dia
Mengapa kau selalu toleran?
Dia menjawab
Agar kau belajar sabar
Kutanya dia
Mengapa kau selalu memaafkan aku?
Dia menjawab
Agar kau menghargai arti maaf
Kutanya dia
Mengapa kau percaya?
Dia menjawab
Agar kau belajar kesetiaan
Kutanya dia
Mengapa kau selalu positif?
Dia menjawab
Agar kau sadar jika selalu ada harapan
Kutanya dia
Mengapa kau selalu sempurna?
Dia menjawab
Agar kau menjadi sempurna
Lalu kutanya lagi
Mengapa kau meninggalkanku?
Dia menjawab
Agar kau belajar mandiri
Dengan marah ku bertanya
Lalu mengapa kau membiarkanku memiliki hubungan erat denganmu?
Dia menjawab
Agar kamu memiliki orang yang bisa menjadi tempatmu bercerita